Podchaser Logo
Home
Menuju Era 4.0

Menuju Era 4.0

Released Saturday, 31st October 2020
Good episode? Give it some love!
Menuju Era 4.0

Menuju Era 4.0

Menuju Era 4.0

Menuju Era 4.0

Saturday, 31st October 2020
Good episode? Give it some love!
Rate Episode

Peringatan Hari Sumpah Pemuda harus menjadi tonggak baru pemuda untuk memantapkan dan mengkonsolidasikan langkah-langkah terbaik dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Peringatan sumpah pemuda mengingatkan kembali akan "sejarah kesadaran" anak-anak bangsa pada 92 tahun silam. Kesadaran pemuda-pemudi bangsa yang melahirkan kesatuan pemikiran besar dan visi kebangsaan yang jauh melampaui zamannya, hingga bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan pada 1945, serta menjadi landasan bagi Indonesia di masa depan yang akan kita songsong bersama.

Saat ini kita hidup di era globalisasi yang ditandai dengan kecepatan dan kemudahan arus teknologi. Lompatan kemajuan di bidang informasi dan komunikasi telah menembus batas-batas kedaulatan negara. Apa yang terjadi di belahan dunia mana pun dengan sekejap dapat kita ketahui.

Arus informasi dan komunikasi yang terbuka memberi banyak peluang bagi kemajuan bangsa. Namun, pada saat yang sama kemudahan arus informasi dan komunikasi juga membawa ancaman: ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap nilai-nilai luhur bangsa kita, ancaman terhadap adab sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa kita.

Dengan membonceng fenomena globalisasi, nilai-nilai individualisme, liberalisme, dan ekstremisme telah ditransformasikan secara terstruktur, sistematis, dan masif, seolah harus diterima sebagai standar nilai baru yang terbaik dalam pembangunan sistem politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia.

Dalam kaitan ini, saya selaku pemuda Indonesia mengajak para pemuda untuk berada di garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu selalu menghadirkan nilai-nilai dan keutamaan Pancasila dalam praksis keseharian.

Sampai saat ini kita masih mengalami tantangan dalam membumikan ideologi negara, yaitu Pancasila. Sekurangnya ada lima tantangan yang harus menjadi perhatian kita secara sungguh-sungguh. Tantangan pertama, adalah tentang pemahaman Pancasila. Saat ini masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan kurangnya efektivitas daya tarik pembelajaran Pancasila. Hal ini tidak terlepas dari rendahnya tingkat kedalaman literasi masyarakat Indonesia secara umum.

Tantangan kedua, adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah pada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, serta menguatnya gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA.

Tantangan ketiga, adalah masih lebarnya kesenjangan sosial, karena masih terjadi sentralisasi pembangunan ekonomi pada wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, meluasnya kesenjangan sosial antarpelaku ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif dan kurang mengembangkan nilai tambah.

Tantangan keempat, adalah pelembagaan Pancasila di mana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi, dan budaya serta masih lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara negara.

Tantangan kelima, adalah keteladanan Pancasila. Dalam konteks ini, tantangan yang dihadapi yaitu masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintahan dan masyarakat. Hal ini diperparah dengan semakin maraknya perilaku destruktif yang lebih mengedepankan hal-hal negatif di ruang publik serta kurangnya apresiasi terhadap prestasi dan praktik-praktik yang baik.

Saya meyakini, melalui semangat hari Sumpah Pemuda, para anak-anak milenial akan terus melahirkan gagasan yang bernas untuk mengatasi berbagai tantangan global.

Kita semua harus sadar, dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menghadapi tantangan yang sangat berat. Dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada pusat kepentingan global. Jika tidak siap dan waspada, Indonesia dapat tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu.

Indonesia ke depan membutuhkan generasi muda yang unggul, berkarakter.

Show More
Rate

From The Podcast

Sumpah Pemuda by Sangga Pendobrak

Peringatan Hari Sumpah Pemuda harus menjadi tonggak baru pemuda untuk memantapkan dan mengkonsolidasikan langkah-langkah terbaik dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Peringatan sumpah pemuda mengingatkan kembali akan "sejarah kesadaran" anak-anak bangsa pada 92 tahun silam. Kesadaran pemuda-pemudi bangsa yang melahirkan kesatuan pemikiran besar dan visi kebangsaan yang jauh melampaui zamannya, hingga bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan pada 1945, serta menjadi landasan bagi Indonesia di masa depan yang akan kita songsong bersama.Saat ini kita hidup di era globalisasi yang ditandai dengan kecepatan dan kemudahan arus teknologi. Lompatan kemajuan di bidang informasi dan komunikasi telah menembus batas-batas kedaulatan negara. Apa yang terjadi di belahan dunia mana pun dengan sekejap dapat kita ketahui.Arus informasi dan komunikasi yang terbuka memberi banyak peluang bagi kemajuan bangsa. Namun, pada saat yang sama kemudahan arus informasi dan komunikasi juga membawa ancaman: ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap nilai-nilai luhur bangsa kita, ancaman terhadap adab sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa kita.Dengan membonceng fenomena globalisasi, nilai-nilai individualisme, liberalisme, dan ekstremisme telah ditransformasikan secara terstruktur, sistematis, dan masif, seolah harus diterima sebagai standar nilai baru yang terbaik dalam pembangunan sistem politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia.Dalam kaitan ini, saya selaku pemuda Indonesia mengajak para pemuda untuk berada di garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu selalu menghadirkan nilai-nilai dan keutamaan Pancasila dalam praksis keseharian.Sampai saat ini kita masih mengalami tantangan dalam membumikan ideologi negara, yaitu Pancasila. Sekurangnya ada lima tantangan yang harus menjadi perhatian kita secara sungguh-sungguh. Tantangan pertama, adalah tentang pemahaman Pancasila. Saat ini masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan kurangnya efektivitas daya tarik pembelajaran Pancasila. Hal ini tidak terlepas dari rendahnya tingkat kedalaman literasi masyarakat Indonesia secara umum.Tantangan kedua, adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah pada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, serta menguatnya gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA.Tantangan ketiga, adalah masih lebarnya kesenjangan sosial, karena masih terjadi sentralisasi pembangunan ekonomi pada wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, meluasnya kesenjangan sosial antarpelaku ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif dan kurang mengembangkan nilai tambah.Tantangan keempat, adalah pelembagaan Pancasila di mana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi, dan budaya serta masih lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara negara.Tantangan kelima, adalah keteladanan Pancasila. Dalam konteks ini, tantangan yang dihadapi yaitu masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintahan dan masyarakat. Hal ini diperparah dengan semakin maraknya perilaku destruktif yang lebih mengedepankan hal-hal negatif di ruang publik serta kurangnya apresiasi terhadap prestasi dan praktik-praktik yang baik.Saya meyakini, melalui semangat hari Sumpah Pemuda, para anak-anak milenial akan terus melahirkan gagasan yang bernas untuk mengatasi berbagai tantangan global.Kita semua harus sadar, dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menghadapi tantangan yang sangat berat. Dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada pusat kepentingan global. Jika tidak siap dan waspada, Indonesia dapat tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu.Indonesia ke depan membutuhkan generasi muda yang unggul, berkarakter

Join Podchaser to...

  • Rate podcasts and episodes
  • Follow podcasts and creators
  • Create podcast and episode lists
  • & much more

Episode Tags

Do you host or manage this podcast?
Claim and edit this page to your liking.
,

Unlock more with Podchaser Pro

  • Audience Insights
  • Contact Information
  • Demographics
  • Charts
  • Sponsor History
  • and More!
Pro Features