Tentang pelukanmu yang sudah terbang ketubuh yang lain, tentang aku yang terkadang sedang belajar merelakan, tentang jemarimu dengan cincin yang menawan dan aku yang masih melekat pada perempuan yang berhasil meregah kusut muka menjadi senyum y
Tuhan enggan menjawab, segala tanya yang ku lantunkan dipenghujung sujudku. Kian berjalan ternyata jawaban tidak melulu selalu berjawab. Bahkan tidak berjawab pun adalah jawaban
Dengan kursi dan meja yang masih saja kosong disampingnya, pengharapan terus bersapa dan merekatkan ikatan tetapi seseorang itu memilih kasta melainkan cinta yang benar-benar nyata.